SEPERTI APA PERJUANGAN MANTAN AKTIVIS MAHASISWA ??
Mantan mahasiswa mungkin itu salah satu sebutan buat para mahasiswa
yang telah menjadi wisudawan dan wisudawati, dunia yang baru akan
mereka masuki. Dunia seperti apa ?? apakah para mantan mahasiswa akan
berhenti melakukan pergerakan setelah mereka jadi sarjana?? Itu semua
akan menjadi sebuah pilihan dan tantangan yang berat untuk mereka tapi
sangat disayangkan kalau pergerakan yang telah di bangun dengan tetesan
keringat dan pengorbanan yang besar ditinggalkan begitu saja.
Pergerakan seperti apa yang akan dilakukan oleh para mantan mahasiswa
dan kemana arahnya..??
ARAH PERGERAKAN DAN SEPERTI APA ?
Arah perjuangan mahasiswa pasca wisuda tergantung dari apa yang
ditempuh pada waktu ia kuliah. Mahasiswa aktivis selalu terjun kedunia
politik praktis yang notabene menumbuhkan karirnya sebagai mahasiswa
aktivis. Tetapi yang perlu disadari tidak semua mahasiswa aktivis
terjung kedunia politik hal ini depengaruhi oleh faktor budaya dan
lingkungan masyaraka disekitarnya. Dan kalaupun ada mahasiswa aktivis
yang terjung kedunia politik praktis tidak lepas dari perjuangan untuk
kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan umum (umat). Peran aktivis
hanya sebatas mencari ideologi oportunisme yang ujung- ujungnya
kekuasaan dan keuntungan materialisme. Sehingga tidak heran kita
melihat perkembangan ideologi kapitalisme begitu drastis. Aktivis
(mantan mahasiswa) aktifitasnya dalam politik praktis membutuhkan wadah
atau tempat untuk membangun wacana politiknya seperti LSM,Ornop,
Parpol dan sebagainya. Yang menjadi pertanyaan terakhir “adakah”
kontribusi yang diberikan oleh aktivis terhadap kehidupan masyarakat?.
Kalapun kita lihat dari istilah “politik praktis” sudah barang tentu
para aktivis lebih menekankan untuk membangun masyarakat politik bukan
civil society (masyarakat madani). Masyarakat politik adalah
masyarakat yang lahir dari masyarakat alamiah yang mementingkan
kebebasan dalam mencari dan merebut kekuasaan. Disini, beda dengan
istilah civil society yang dimana masyarakat dirancang dalam
keorganisasian yang akuntabel dalam kehidupan bernegara. Aktivis yang
mengenyam dunia pendidikan ditingkat perguruan tinggi lebih tau akan
pergolakan kehidupan masyarakat karena mereka mempunyai teori untuk
memprediksikanya. Tetapi kenapa aktivis tidak mampu mengambil jalan
tengah untuk menyelesaikan permasalah (konflik) yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat, jawabannya karena aktivis lebih membangun
political behavior dalam tatanan masyarakat ketimbang social behavior.
Pada saat kuliah jiwa antusianisme aktivis dalam merespon
permasalahan publik sangat berkobar bagaikan api. Teriakan dan gerakan
aktivis sangat lantang bahkan ditakuti oleh para birokrasi. Tapi ketika
keluar dari dunia kemahasiswaan suara aktivis hilang dan kalaupun ada
hanya suara oportunisme. Aktivis telah dihegomoni oleh paradigmanya
sendiri dan dari pihak elit politik. Yang akhirnya aktivis dijadikan
alat oleh elit politik dalam mencari kekuasaan atau mempertahankannya.
Lebih parah lagi,tidak jarang aktivis bersifat premanisme dalam
perpolitikan yang rakus dengan jabatan dan kekuasaan yang tidak
menghiraukan kata “tidak” bahkan “lawan”, segala cara ditempuh demi
mencapai tujuan. Moral politik dijadikan hitam putih dalam retorika
politik dan agama dijadikan landasan retorika politik “kotor”. Belum
hilang dari ingatan kita sosok aktivis Akbar Tanjung yang terjebak
dalam kasus korupsi, dan banyak aktivis-aktivis lain yang dijadikan
sebagai refleksi betapa rusaknya moral aktivis pasca wisuda.
Menurut saya sangat sulit untuk menemukan aktivis sejati pasca
wisuda yang gerakannya sesuai komitmen awal untuk membina masyarakat
madani (civil society) dalam membangun bangsa. Aktivis juga manusia
yang cenderung lemah dalam melawan politik dan akhirnya politik yang
mengarahkan aktivis bukan aktivis yang mengarahkan politik. Ibnu
khaldun pernah mensyinalirkan politik merupakan puncak syahwat manusia.
Dimata masyarakat aktivis merupakan sosok intelektual yang akan
mengarahkan roda perpolitikan dikanca publik. Aktivis masuk dirana-rana
partai politik yang mencari jalan menuju kekuasaan dan pada
kesempatan. yang sama aktivis menghegomoni masyarakat melalui
keintelektualnya.
Produk dari perjuangan aktivis adalah nampaknya politisi- politisi
hitam ditatanan lembaga negara terutama dalam lembaga legislatif. Maka
tidak heran diera reformasi dalam tatanan lembaga negara Indonesia
masih diwarnai oleh politisi- politisi hitam. Dialektika diatas
merupakan fakta gerakan aktivis pasca wisuda. Pada hakekatnya
perjuangan aktivis bersifat kontinu bukan hitam putih.Aktivis harus
mampu membangun konsep masyarakat madani (civil society) untuk melawan
depotisme negara.
Semoga apa yang telah mereka bangun tidak hilang,karakter
kritis,kejujuran dan idealisme mereka tidak hilang termakan lobi-lobi
politik dan diskusi-diskusi dilematis yang syarat intrik dan skenario.
Wallahu A'lam
Dikutip dari Berbagai Sumber
Created By : Abdul Hafidz AR
Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional FISIP UR
Berdomisili di Pekanbaru
kritik dan saran bisa disampaikan ke :
bmalay48@yahoo.com
085263905088
Pages
Blog Archive
Powered by Blogger.
Translate
Popular Posts
-
Nama Sutan Ibrahim Datuk Tan Malaka kembali mencuat, kali ini karena tersiar kabar kejelasan kematiannya karena ditembak mati di Desa Selo ...
-
Sejarah bangsa Indonesia merupakan sejarah gerakan anak-anak muda. Mulai dari dicetuskannya Sumpah Pemuda yang mampu membuat perlawanan d...
-
Bagaimana Lembaga itu Terbentuk --Para pemimpin Koalisi 17 Februari, gerakan oposisi berbasis di Benghazi terbentuk ketika timbul pemberonta...
-
Pemerintah tetap berkeras hati untuk melaksanakan Ujian Nasional, meski penolakan Ujian Nasional telah dikumandangkan oleh berbagai pihak....
-
Sebelum membahas pengertian advokasi yang berlaku secara umum dan advokasi menurut IRM, maka ada baiknya kita mengurai dulu keterkaitan an...
-
KETIKA dunia kerja tidak lagi hanya menuntut kemampuan intelektual tapi juga profesionalitas yang dibuktikan dengan pengalaman, maka sebag...
-
Lemahnya Indonesia yang "kaya" akan kekayaan alamnya menjadi "mandul" tak bisa apa-apa, ini semua dimulai dan diawali ...
-
Islam adalah agama yang mengatur kehidupan manusia, termasuk tentang negara dan politik. Politik (siyasah) adalah pemeliharaan urusan uma...
-
Hidayat Nur Wahid dilahirkan pada 8 April 1960 M, bertepatan dengan 9 Syawal 1379 Hijriyah. Ia lahir di Dusun Kadipaten Lor, Desa Kebon D...
-
Mendengar kata zionisme, umumnya kita langsung menghubungkannya dengan Israel (Yahudi). Hal ini tidak salah, tetapi pemahaman seperti ini ...
About Me
- Abd. Hafidz AR
- Pekanbaru, Riau, Indonesia
- Menteri Kebudayaan dan Kreativitas Mahasiswa BEM UNRI Ketua Bidang Advokasi PW IPM Riau Student In International Relational Riau University
Followers
Blogger news
Blogroll
Blogger templates
Saturday 29 June 2013
ARAH PERGERAKAN MANTAN MAHASISWA
Posted by Abd. Hafidz AR at 19:03
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
- Peresmian (1)
0 comments:
Post a Comment